10 Fakta Unik di Balik Sumpah Pemuda

10 Fakta Unik di Balik Sumpah Pemuda - "Beri aku 1.000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia." Itu yang dikatakan oleh Soekarno pada pidatonya. Masa muda adalah saat yang berharga. Di masa muda, kita memiliki banyak tenaga untuk berprestasi, produktif, dan mengasah banyak keterampilan.

Sebagai seorang yang muda, tahukah kamu fakta unik Sumpah Pemuda? Berikut merupakan ulasannya.

1. Sejarah Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda merupakan keputusan Kongres Pemuda II.

Kongres Pemuda II terbentuk dengan tujuan untuk melahirkan cita-cita semua perkumpulan pemuda-pemudi Indonesia, membicarakan beberapa masalah pergerakan pemuda Indonesia, dan memperkuat kesadaran kebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.

Dari sana, hari Sumpah Pemuda mulai diperingati, yakni tanggal 28 Oktober.

Adapun isi Sumpah Pemuda adalah:

Pertama, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.

Kedua, Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Ketiga, Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Sumber: informazone.com

2. Rumusan Sumpah Pemuda

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis oleh Muhammad Yamin pada secarik kertas yang disodorkan kepada Soegondo ketika Mr. Sunario sedang berpidato pada sesi terakhir kongres.

Muhammad Yamin berbisik, “Saya mempunyai suatu formulasi yang lebih elegan untuk keputusan kongres ini.”

Kertas yang disodorkan itu pun, akhirnya ditandatangani oleh Soegondo dan seluruh anggota lainnya.

3. Nama Sumpah Pemuda

Pada awal pembacaannya, ketiga kalimat itu tidak dikenal dengan nama Sumpah Pemuda, melainkan Ikrar Pemuda. Namun, Yamin akhirnya mengubahnya menjadi Sumpah Pemuda.

4. Bahasa Belanda Mendominasi

Ketika Kongres berlangsung, seluruh percakapan lebih banyak dilakukan dengan bahasa Belanda. Bahkan notulen rapat pun ditulis menggunakan bahasa Belanda.

Namun kemudian Muhammad Yamin pun menetapkan kongres menggunakan bahasa Melayu. Dari ketetapan tersebut, rupanya semua utusan tak memperdebatkan penggunaan bahasa Melayu yang merupakan cikal-bakal bahasa Indonesia.

5. Larangan Penggunaan Kata Merdeka

Waktu kongres berlangsung, polisi menjaga ketat di sekitar lokasi. Ada banyak larangan. Salah satunya, yakni dengan tidak boleh menyebutkan kata Merdeka. Karena kata itu termasuk kata terlarang, jadi apabila disebutkan, orangnya akan dijerat hukum.

Baca Juga: Awal Mula Hari Aksara Internasional

6. Pembawaan Lagu Indonesia, Tanpa Syair

Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh Wage Roedolf Soepratman. Karena adanya larangan penggunaan kata merdeka, Wage R. S., akhirnya memainkan lagunya tanpa syair. Dia hanya menggunakan biola.

7. Jumlah Peserta

Diperkirakan sebenarnya jumlah peserta dari kalangan pemuda mencapai 700 orang. Namun, merujuk pada dokumen yang tersisa (berupa daftar hadir) setelah diawasi dan disita pemerintah kolonial, hanya 82 orang yang tercatat.

8. Ada 6 Pemudi yang Ikut Kongres

Dalam sidang Kongres, hanya diikuti oleh enam perempuan, yakni Dien Pantow, Emma Poeradiredjo, Jo Tumbuan, Nona Tumbel, Poernamawoelan, dan Siti Soendari.

9. Rumah Tempat Kongres Menjadi Museum Sumpah Pemuda

Pemerintah menetapkan sebuah rumah di Jalan Kramat Raya Nomor 106, Jakarta Pusat, sebagai cagar budaya dan dijadikan sebagai Museum Sumpah Pemuda. Rumah itu merupakan salah satu tempat yang dijadikan rapat Kongres II.

Sumber: pecintawisata.files.wordpress.com

10. Makna Sumpah Pemuda

Dengan adanya Sumpah Pemuda ini, diharapkan pemuda-pemudi Indonesia tetap mengingat perjuangan proklamasi dan mencintai Indonesia dengan segala keunikan serta kekurangannya. Sumpah Pemuda juga diharapkan bisa memompa semangat pemuda-pemudi Indonesia untuk memajukan Indonesia dengan bakat atau dalam bidangnya masing-masing. Mari tetap menjadi Indonesia, yang berbeda latar belakang, tapi tetap satu jua.

Baca Juga: 7 Cerita Rakyat Indonesia Terpopuler untuk Dibaca Saat Hari Anak Nasional

Kamu bisa mendukung karya pemuda-pemudi Indonesia dengan menghargai karya mereka, seperti membaca novel di Cabaca. Seluruh buku yang ada di Cabaca dihasilkan oleh anak-anak negeri berbakat yang memiliki idealisme tinggi untuk mengubah Indonesia menuju lebih baik. Unduh aplikasi Cabaca yuk di Play Store agar dapat membaca novel gratis. [Lisma]

Pakai aplikasi Cabaca, karya anak bangsa untuk baca novel favoritmu GRATIS!