10 Kesalahan Penulis dalam Membuat Sinopsis
10 Kesalahan Penulis dalam Membuat Sinopsis – Cara membuat sinopsis novel dan contohnya menjadi salah satu hal yang masih sering tidak dipahami (calon) penulis. Kebanyakan dari mereka akan bertanya-tanya, apa itu sinopsis? Kenapa harus buat sinopsis?
Sinopsis adalah ringkasan ceritamu dari awal sampai akhir. Dengan adanya sinopsis, editor yang akan menyeleksi ceritamu bisa melihat seluruh gambaran cerita sehingga memudahkan proses seleksi.
Namun, penulis kerap kali salah dalam menulis sinopsis. Berikut merupakan kesalahan dalam membuat sinopsis.
1. Tertukar dengan Blurb
Blurb dan sinopsis sangat berbeda. Sinopsis biasanya digunakan untuk mengajukan naskah, sedangkan blurb biasanya terletak di bagian belakang buku cetak. Sinopsis ditulis sekitar 2-3 halaman, sementara blurb ditulis 2-3 paragraf saja. Pada blurb terdapat kalimat promosi atau kalimat yang memicu rasa penasaran pembaca seperti: "Apa yang akan terjadi kepada Kim Namjoon selanjutnya?" Pada sinopsis, hal seperti itu haram dilakukan.
2. Tidak Menjadikan Plot Sebagai Dasar
Untuk menuliskan sinopsis, kamu harus menjadikan plot sebagai dasar. Kamu bisa menuliskan bagaimana perkembangan tokohmu sampai tujuannya tercapai.
3. Memasukkan Dialog
Dalam menulis sinopsis, usahakan tidak menyisipkan dialog, tapi fokus kepada narasi. Apakah menyisipkan dialog di sinopsis hukumnya mutlak haram? Sebenarnya sih, tidak. Kamu boleh menyisipkan dialog asalkan dialog itu sangat diperlukan. Apabila tidak perlu-perlu amat, lebih baik membuang bagian dialog. Karena bagaimanapun, dalam menulis sinopsis, ada batasan panjang halaman.
4. Tidak Menggunakan Bahasa yang Lugas
Lugas artinya tidak berbelit-belit, atau bahasa Jawanya ora ruwet. Dalam menulis, kamu harus menuliskan hal-hal pokok dari ceritamu. Tidak perlu menguraikannya sampai mendetail, tapi cukup dapat menggambarkan keseluruhan ceritamu.
5. Tidak Mencantumkan Akhir Cerita
Ini nih, yang sering dilupakan para penulis. Akhir cerita. Editor tidak mungkin menyeleksi naskahmu dengan membaca ceritamu secara keseluruhan, dari awal hingga akhir. Pekerjaan editor cukup banyak dan tidak punya cukup waktu untuk itu. Maka dari itu, dalam sinopsis itu, kamu harus menuliskan akhir ceritamu.
Baca Juga: Apa Pentingnya Sinopsis dan Outline? (Rangkuman Event Pojok Editor #2 Festival Cabaca 2020)
6. Menyebutkan Nama Seluruh Tokoh
Dalam sinopsis, kamu tidak perlu menyebutkan seluruh nama tokoh. Kamu cukup menuliskan tokoh utama dan tokoh yang dianggap penting dalam pembentukan ceritamu saja. Kenapa demikian? Karena seperti halnya dalam kehidupan, akan ada orang sepintas lalu. Akan ada pula orang-orang yang mengubahmu menjadi lebih baik.
7. Tidak Menyebutkan Tema Cerita
Tema cerita seringkali diabaikan oleh penulis. Padahal dengan tercantumnya tema, sinopsis yang kamu tulis akan memiliki nilai tambah. Setidaknya, editor akan mengetahui bahwa tema dari cerita yang kamu tulis sedang dibutuhkan sekarang atau tidak.
8. Asal Copy Paste Adegan
Ada banyak sekali penulis yang keterlaluan malasnya. Mereka tidak mau menuliskan ulang atau menarasikan ceritanya kembali dalam sebuah sinopsis. Alih-alih menulis, mereka malah meng-copy paste adegan yang menurut mereka penting dan mengurutkannya. Ternyata, hal itu salah. Itu bukan sinopsis novel untuk redaksi. Editor tentu tidak akan paham ceritamu jika hanya kamu hanya membuat daftar cuplikan adegan dari karyamu. Pokoknya jangan seperti mereka ya!
9. Tidak Mengecek Salah Ketik dan Tanda Baca
Setelah menulis sinopsis, usahakan diamkan sehari atau tiga hari dulu. Setelah itu, baru kamu baca lagi. Usahakan semaksimal mungkin sinopsismu minim dari salah ketik dan salah tanda baca. Naskah rapi akan membuat editor senang lho!
10. Terlalu Panjang
Rata-rata panjang sinopsis sekitar 2-3 halaman. Lebih dari itu, biasanya akan membuat editor lelah. Sekali lagi, jangan lupakan manfaat dari sinopsis, ya, yakni menyingkat keseluruhan novelmu.
Baca Juga: Cara Membuat Sinopsis Novel untuk Tim Redaksi
Setelah mempelajari kesalahan dalam membuat sinopsis, sekarang saatnya untukmu untuk menulis. Karena bagaimanapun kamu tidak akan menjadi penulis kalau tidak menulis. Kalau naskahmu sudah selesai, kamu bisa mengirimkannya ke Cabaca.id. Buat akun dulu supaya bisa submit naskah, ya. [Lisma]