Cara Menyampaikan Argumentasi dengan Benar dan Baik
Cara Menyampaikan Argumentasi dengan Benar dan Baik - Manusia adalah makhluk sosial. Sudah sewajarnya untuk saling berkomunikasi. Dalam berkomunikasi, terkadang setiap individu melakukan argumentasi.
Apakah itu argumentasi? Menurut KBBI, argumentasi artinya alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian atau gagasan. Namun, dalam beberapa kesempatan, argumentasi kadang disampaikan dalam nada tinggi. Hal seperti ini sangat tidak boleh karena dapat merenggangkan hubungan persaudaraan.
Cara Menyampaikan Argumentasi
Berikut merupakan cara menyampaikan argumentasi yang harus kamu tahu:
1. Sopan Santun
Seberapa jengkelnya kamu kepada lawan bicara, tetaplah untuk menggunakan intonasi sopan santun. Dengan intonasi ini tidak akan membuat orang lain tersinggung. Usahakan sebelum memulai argumentasi, untuk menggunakan kalimat sapaan atau kalimat pembuka.
Contoh kalimat pembuka adalah “menurut pendapat saya” atau “berdasarkan cara pandang saya”. Setelah mengucapkan argumentasi, jangan lupa katakan terimakasih.
2. Tidak Memotong Pembicaraan
Bagaimana sikap yang baik saat menyampaikan pendapat? Tentu saja adalah dengan tidak memotong pembicaraan orang lain. Kenapa demikian? Karena tidak ada manusia manapun yang mau omongannya dipotong. Tunggulah sampai lawan bicaramu selesai berbicara, baru bicaralah.
Memotong pembicaraan juga akan membuat perselisihan atau perdebatan. Kalaupun belum selesai, bisa jadi ada argumennya yang belum tersampaikan.
3. Memberikan Bukti Kuat
Bukti yang kuat sangat bagus dalam memperbesar peluang menang berdebat. Bukti haruslah berdasarkan objektifitas.
Mengapa dalam menyampaikan ulasan harus bersikap objektif? Karena objektif tidak didasari menurut saya (pendapat), melainkan hasilnya sudah terpampang jelas.
Baca juga: 20 Cara Merawat Buku agar Tidak Jamuran
4. Tidak Memaksakan Pendapat
Setiap manusia itu berbeda, begitu pula dalam pola pikirnya. Maka dari itulah, tidak apa-apa meskipun lawan bicaramu mempunyai pendapat, ide atau gagasan yang berbeda. Dengan tidak memaksakan pendapat, artinya kamu berlapang dada terhadap segala perbedaan yang ada.
5. Berikan Pendapat Sesuai Pembahasan
Ada beberapa orang yang ingin terlihat cerdas, sehingga kadang menyampaikan argumentasi diluar topik pembahasan. Hal tersebut akan membuat pendengar merasa sebal. Sebagai penyampai argumentasi, sudah sewajarnya untukmu memilah, manakah yang harus dikatakan ataukah tidak.
6. Gunakan Analogi Sederhana
Apakah analogi itu? Analogi artinya membandingkan sesuatu dengan sesuatu lainnya. Analogi juga disebut perumpamaan. Dalam ranah diskusi, tidak semua orang mempunyai kemampuan bahasa setara. Karena hal itulah, pakailah analogi sederhana supaya lawan bicara mengerti apa yang ingin disampaikan.
7. Memahami Informasi yang Disampaikan
Kamu tidak ingin menjadi tong kosong nyaring bunyinya, kan? Maka daripada itu, sebelum menyampaikan suatu argumentasi, pahami dahulu informasinya. Dengan pemahaman informasi akan membuatmu menyampaikan pendapat secara jelas dan tidak mengada-ngada. Kalaupun kamu tidak tahu mengenai informasi itu, lebih baik diam, karena diam adalah emas serta diam tidak akan membuatmu tampak bodoh.
Baca juga: Begini Lho Perbedaan Kata "minimal" dan "minimum"!
Kamu sudah mempelajari tentang bagaimana cara kita agar berani menyampaikan pendapat tentang sesuatu yang benar. Sekarang enaknya ngapaian, ya? Daripada begong gak ngapa-ngapaian, lebih baik membaca buku, yuk.
Membaca buku tidak harus berisi ilmu pengetahuan saja, novel pun masuk dalam kategori membaca. Sekarang membaca novel tidak perlu susah lagi. Kamu hanya perlu install Cabaca di Google Play dan dapatkan novel-novel baru setiap harinya.
Berbeda dengan platform baca novel digital yang lain, seluruh novel-novel yang diterbitkan Cabaca telah lulus kurasi. Jadi, dijamin kamu akan mendapat pengalaman membaca yang lebih baik! Kamu baca melalui website Cabaca di sini