Kumpulan Puisi tentang Kemerdekaan Cocok untuk Lomba
Puisi tentang Kemerdekaan Cocok untuk Lomba-Beberapa minggu ke depan, kita akan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Biasanya di hari ini ada banyak sekali lomba. Salah satu lomba yang sering dilakukan adalah lomba baca puisi tentang kemerdekaan.
Kumpulan Puisi tentang Kemerdekaan
Kamu tidak perlu khawatir jika ingin mengikuti lomba! Berikut adalah beberapa puisi kemerdekaan Indonesia dari penulis-penulis terkenal Indonesia.
Diponegoro
Oleh: Chairil Anwar
Di masa pembangunan ini
Tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali
Padang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati
Hari itu, Bangsaku Bahagia
Oleh: Asty Kusumadewi
Indonesia adalah negara kaya
Negara penuh budaya
Negara yang selalu jaya
Di setiap generasinya
Namun, ada kisah nyata dibalik itu semua
Penjajahan dimana-mana
Perjuangan melawan penjajah durjana
Dengan semangat juang 45
Pertumpahan darah di tanah air
Saksi bisu perjuangan bangsa
Dengan satu keinginannya
Tekad kuat untuk Merdeka!
Merdeka, Merdeka, Merdeka!
Hari itu Bangsaku Bahagia
Musium Perjuangan
Oleh: Kuntowijoyo
Susunan batu yang bulat bentuknya
berdiri kukuh menjaga senapan tua
peluru menggeletak di atas meja
menanti putusan pengunjungnya
Aku tahu sudah, di dalamnya
tersimpan darah dan air mata kekasih
Aku tahu sudah, di bawahnya
terkubur kenangan dan impian
Aku tahu sudah, suatu kali
ibu-ibu direnggut cintanya
dan tak pernah kembali
Bukalah tutupnya
senapan akan kembali berbunyi
meneriakkan semboyan
Merdeka atau Mati
Ingatlah, sesudah sebuah perang
selalu pertempuran yang baru
melawan dirimu
Baca juga: Kumpulan Puisi untuk Acara Perpisahan Paling Menyentuh
17 Agustus
Karya: A.J. Anwar
Orang jahat selalu kukuh dalam niat busuknya
Tak perlu banyak orang untuk merusak sebuah negara
Cukup beberapa koruptor untuk menyikat ludes uang rakyat
Beberapa pejabat bebal menggagalkan pembangunan
Beberapa politisi memecah belah rakyat
Beberapa provokator licik untuk memicu kerusuhan
Beberapa orang fanatik membenturkan agama
Beberapa tangan terselubung merawat prasangka
Beberapa preman meresahkan masyarakat
Cukup "Setitik nila merusakkan susu sebelanga"
Dan bahwa jumlah mereka melimpah, tak pernah cuma seberapa, maka negara hanya punya peluang terbuang
Dan Selamat Hari Kemerdekaan saudara sebangsa
Selamat Hari Kemerdekaan
Mari berbaris membelanya!
Mengenang
Oleh: Yuliani Megantari
Muak jadi budak
Mereka maju dengan penuh yakin
Menentang benteng besi bersama
Sembilan obor telah menancap di sudut-sudut bumi
Bumi yang telah basah
Ketika mereka bergegas
Di pintu pagi yang cemas
Aku hanya dapat menanti kabar dari langit dan bumi
Dentang jam berbunyi detik demi detik
Mereka telah pergi
Kembali pada cahaya, yang menjadi air
Mengalir pada muara yang tak pernah berbatas
Kembali pada api, tanah pijakan ibu pertiwi
Terbang ke atas langit tak berlapis yang menyatu bersama udara
Merongga dalam kekekalan
Bumi telah mencatat nama mereka
Pada sebuah puisi yang kurangkai ini
Dan terkenang menjadi dongeng anak negeri
Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku Tersimpuh
Oleh: M. Taufiq
Di bawah kibaran merah putih
bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak
menekuk, meliuk, menggelora
Aku tersimpuh
di bawah naungan merah putih
yang enggan turun, enggan layu
setelah lama badai menghujamnya
Mencari pijakan, aku harus bangkit
menepis debu yang menggelayutiku
menebalkan lagi tapak kakiku
ini waktuku berdiri!
Tak lagi aku lengah, takkan
ini tanah bukan tanah tanpa darah
ia terhampar bukan tanpa tangis
terserak cecer tiap partikel mesiu di sana
Jika pada patahan waktu yang lalu
aku bersembunyi, berkarung
pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin
aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok
Aku terhuyung
memegang erat tiang merah putih
aku memanjat asa, memupuk tekad
Indonesia, pegang genggam beraniku!
Kamu sudah membaca puisi untuk lomba kemerdekaan. Sekarang sudah kamu membaca novel yang ditulis oleh penulis Indonesia? Di Cabaca, banyak sekali novel-novel yang dituliskan oleh penulis junior-senior berbakat. Temanya pun sangat beragam. Mulai dari cerita manis remaja, religi, sejarah, bahkan yang berbau politik. Bersama Cabaca, mari kita majukan literasi Indonesia.