Novel Knife Under Your Hand by irishanna

Novel Knife Under Your Hand by irishanna Hidup Ola sempurna. Dia bekerja sebagai Business Development Supervisor sebuah perusahaan kosmetik terkemuka dan memiliki Reno, pacarnya yang super baik. Ola merasa hidupnya makin sempurna saat pernikahannya akan digelar sebulan lagi.

Namun, di tengah persiapan pernikahan, Ola baru mengetahui rahasia gelap calon suaminya. Masa lalu yang selama ini ditutup rapat oleh Ola ternyata terkait dengan kehidupan Reno. Masa lalu mengerikan yang membuat Ola fobia pada danau dan kesulitan mengelola emosi sampai dewasa.

Didorong rasa penasaran, Ola memutuskan untuk menggali masa lalu Reno. Selama itu, Ola harus menghadapi teror misterius selama pencarian. Namun, kebohongan Reno pelan-pelan mulai terkuak. Berbagai peristiwa di masa lalu Reno yang mengerikan pun mulai muncul ke permukaan.

Semua temuan itu membuat Ola bimbang. Apakah dia harus melanjutkan pencarian dan mengulik lebih dalam meski dia harus kehilangan Reno? Ataukah dia mengabaikan semua hal yang ditemukannya lalu menikah dengan Reno sesuai rencana?

Bab 1 Novel Knife Under Your Hand

Juni 2022

Danau yang terletak di lereng pegunungan itu menawarkan kedamaian, kesejukan, dan ketenangan. Perbukitan hijau yang mengelilinginya, bak surga dunia yang memanjakan mata, melegakan batin, dan menjernihkan pikiran. Siapa pun yang menyambanginya, pasti enggan untuk beranjak meninggalkan pesona yang mengagumkan itu. Sepuluh tahun belakangan, danau itu juga mewujud sebagai objek wisata yang banyak dikunjungi para pelancong. Sebagian dari mereka berkemah di tepian danau, beberapa lainnya hanya mampir sejenak untuk melepas penat akan rutinitas sehari-hari.

Tiga orang laki-laki muda, kira-kira berusia 18-21 tahun, bermaksud bermalam di sana sembari menikmati hamparan keelokan semesta. Sesampainya di lokasi, mereka memilih spot yang dianggap menyajikan pemandangan paling eksotik untuk menyambut sang surya keesokan harinya. Mereka pun bergegas membangun tenda dan mempersiapkan penerangan berupa kayu bakar dan beberapa senter, guna menyambut malam yang hampir menjelang.

Setelah semuanya selesai, mereka menyusuri tepian danau seraya menunggu petang menyapa. Mereka bercengkerama dengan hangat, tampak telah menjalin persahabatan selama bertahun-tahun. Ketiganya baru menyadari ada sesuatu yang tersembunyi di balik ilalang di belakang mereka, saat salah satu di antaranya mulai merasakan sebuah keganjalan.

"Bau apa ini?" Pria itu mengendus-ngendus, serupa anjing pelacak yang mencari korban yang tertimbun reruntuhan. Penghidunya mencari sumber bau yang terasa semakin kuat kala angin bertiup ke arahnya.

"Seperti bau bangkai, bukan? Baunya busuk sekali. Aku juga mencium bau darah," sahut salah satu temannya.

"Aku tidak mencium apa-apa," ujar temannya yang lain.

Pria itu menajamkan penciumannya. Kakinya refleks berayun mendekat ke ilalang yang kini ada di depannya. Pekikannya memecah kesunyian danau, menyebabkan kedua orang lainnya terlonjak saking kagetnya. Seakan ada seseorang yang mendorongnya hingga membuat pria itu terjengkang. Seketika wajahnya berubah pucat pasi, darahnya serasa disedot habis dari raga. Badannya gemetar. Dengan terbata, ia menunjuk sesuatu yang tadi dilihatnya.

Tetesan darah yang mulai mengering tepercik di mana-mana, membentuk sebuah pola seperti ratusan semut yang berjalan beriringan. Angin semilir membawa serta bau anyir yang menguar memenuhi udara. Danau dengan pemandangan menakjubkan itu sempurna menjelma menjadi ladang potongan tubuh manusia.

Sepenggal kepala dengan mata melotot, lidah terjulur, dan darah kering melumuri wajahnya yang keriput. Rambut putihnya pun tak luput dari percikan darah yang membuatnya berubah warna menjadi merah pekat. Lalat berpesta pora di sekitarnya. Para pemuda itu mematung di tempat. Waktu seolah berhenti berjalan, menyisakan tiga orang yang juga tidak bisa memikirkan apa pun dalam kepalanya.

Dua jam kemudian, polisi datang menyisir Tempat Kejadian Perkara (TKP). Ketiga orang itu diamankan di dekat tenda. Seorang penyidik mencoba menginterograsi mereka. Namun, ketiganya belum bisa memberikan keterangan secara mendetail karena kemungkinan masih syok setelah mengalami kejadian yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.

Cahaya senter berpendar di berbagai tempat, sebab tidak ada penerangan apa pun di sana. Mereka hanya mengandalkan insting dan secercah sinar untuk menyusuri area sekitar danau. Puluhan polisi dikerahkan untuk menemukan potongan tubuh lainnya.

Selepas tiga jam pencarian, mereka berhasil menemukan penggalan bagian leher hingga perut (tanpa tangan) yang terkoyak, seperti telah dimakan anjing liar. Sepasang tangan dan kaki ditemukan tiga ratus meter dari bagian tubuh korban, juga dalam keadaan tercabik. Para polisi memasukkan potongan-potongan itu ke kantong jenazah.

Tanpa orang-orang itu ketahui, seseorang mengawasi gerak-gerik mereka dari kejauhan.

Suka baca novel crime atau thriller? Daripada download pdf novel gak jelas, buka aja situs baca novel gratis kayak aplikasi Cabaca. Udah novelnya terkurasi, kita bisa nemuin banyak novel thriller Indonesia, novel horor, action, dan lain-lain. Makin senang karena ada program Jam Baca Nasional di aplikasinya pukul 21.00 - 22.00 WIB untuk baca novel online gratis, tiap hari pula! Buruan deh, pasang Cabaca di HP kamu, ada di Play Store.

Baca Juga Novel Serupa Knife Under Your Hand: