Trik dan Tips Menulis dengan Gaya Story Telling, Cerita Makin Ngena!
Trik dan Tips Menulis dengan Gaya Story Telling-Mungkin kamu pernah bertanya-tanya, apa itu story telling? Bagi penulis fiksi, pasti tidak asing dengan istilah tersebut. Selain kepenulisan fiksi, story telling juga bisa digunakan untuk menulis artikel.
Gaya penulisan story telling dalam artikel tentulah sangat berbeda dengan artikel list. Perbedaannya terletak pada tidak adanya penomoran. Gaya penulisan story telling biasanya akan terdiri dari narasi maupun sedikit deskripsi.

Apa Itu Gaya Story Telling?
Mudahnya story telling adalah teknik kepenulisan dengan gaya bercerita. Biasanya metode kepenulisan story telling mengandung karakteristik sebagaimana berikut ini:
Kreatif: Model tulisan ini membuat proses kreatif penulis sangat terasah, utamanya dalam menyampaikan cerita atau informasi.
Subjektif: Berhubung gaya story telling lebih banyak menggunakan cerita, maka tak heran jika hasil dari cara kepenulisan ini cenderung sangat subjektif. Dimana bagian tulisan yang membuat pembaca tertarik akan sangat bergantung dari penulisnya.
Entertainment: Tulisan story telling biasanya juga memberikan kesenangan tersendiri terhadap pembacanya.
Informatif: Tak hanya sebagai hiburan, karakteristik tulisan story telling biasanya sangat informatif meski hanya sebatas cerita.
Human interest: Berhubung story telling berangkat dari cerita seorang manusia, maka tak heran jika karakteristik hasil tulisannya cenderung memberikan trigger-trigger yang membuat orang merasakan suatu suatu perasaan tertentu.
Biasanya tulisan story telling cenderung panjang karena harus memikirkan konsep cerita atau tulisan. Namun begitu, cerita seperti ini tidak akan pernah membosankan!
Baca Juga: 10 Tips Menulis Keren Ala Raditya Dika, Langsung Best Seller
Tips Menulis dengan Gaya Story Telling
Berikut merupakan tips menulis story telling yang bisa kamu aplikasikan dalam proses menulismu:
1. Perhatikan Panjang Artikel
Karena story telling cenderung akan membuat pembaca bosan, sebelum menulis kamu harus mengetahui berapa panjang artikel yang akan kamu tulis. Dengan menentukan panjang akan membuat artikelmu enak untuk dibaca, sekaligus tidak membuat pembaca merasa bosan.
2. Gunakan Rumus Pengenalan-Konflik-Penutup
Teknik penulisan story telling yang akan menarik pembaca adalah menulis dengan rumus Pengenalan-Konflik-Penutup. Ketiga hal ini biasanya juga disebut dengan alur.
Pengenalan artinya awal dari kejadian dan alasan kenapa ingin menceritakan topik tersebut. Pengenalan dapat menjadi pematik sebelum memasuki tahapan selanjutnya.
Konflik yaitu inti dari penulisan artikelmu. Tanpa sebuah konflik, apa yang kita tulis tidak akan menjadi bagus. Konflik sendiri bisa berupa masalah antara manusia, hal-hal umum di masyarakat yang membuat kesulitan, alat yang membuat kesulitan, melawan diri sendiri, maupun permasalahan lainnya.
Penutup dapat diartikan sebagai akhir dari artikel. Dalam penutup kita bisa menyisipkan solusi atau pemecahan dari konflik di atas. Dengan adanya kesimpulan ini, pembaca diharapkan dapat mengambil manfaat terhadap konflik yang ada.
3. Sampaikan Tulisanmu dengan Sederhana
Entah menulis novel ataupun artikel, usahakan memakai bahasa sederhana. Bahasa sederhana di sini sebisa mungkin gunakan kata sehari-hari. Bahasa sederhana akan membuat pembaca merasa nyaman dan tidak berbelit-belit.
4. Sisipkan Gambar Pendukung (Garnish)
Untuk mengatasi kebosanan dalam teknik storytelling, kamu bisa menyisipkan gambar ke dalam artikel. Dengan gambar tersebut pembaca juga bisa mengambil jeda dalam membaca. Namun, kamu perlu mengetahui bahwa gambar yang kamu sisipkan haruslah sesuai dengan inti dari artikel.
Semisal kamu ingin membuat artikel mengenai gunung, jadi gambar yang harus kamu masukan ke dalam artikel adalah tentang gunung-gunung. Sebisa mungkin buatlah gambar korelasi yang sama dengan artikel.
5. Perhatikan Kronologi Cerita
Dalam menulis, usahakan untuk konsisten dalam menceritakan kronologi cerita. Hal tersebut memberikan banyak dampak kepada pembaca, contohnya tidak terasa lompat-lompat dan mengurangi gagal paham.
6. Pisahkan dalam Beberapa Bagian
Cara selanjutnya supaya tulisanmu tidak membosankan yakni dengan memisahkan dalam beberapa subheading-subheading. Subheading akan membantumu dalam menyusun cerita.
Baca Juga: 17 Tips Menulis Kreatif, Dijamin Ampuh Menarik Pembaca!
Hal paling penting yang harus kamu ketahui sebelum menulis dengan teknik storytelling adalah apa pun tekniknya, jangan pernah melupakan baca. Apabila diibaratkan, menulis merupakan hal yang dikeluarkan pikiranmu, sedangkan membaca adalah makananmu. Kalau kamu tidak makan (membaca), apa yang bisa pikiranmu keluarkan?
Kini menjadi penulis juga lebih mudah. Kamu hanya perlu install aplikasi Cabaca di Google Play. Cabaca memungkinkan user untuk menulis cerita apapun secara bebas dan memiliki kesempatan untuk di monetisasi.
Caranya juga sangat mudah! Kamu tinggal masuk di aplikasi Cabaca lalu klik tombol plus (+) di bagian pojok kanan bawah, dan kamu sudah bisa mulai menulis deh!