Kenapa Oktober Menjadi Bulan Bahasa?
Kenapa Oktober Menjadi Bulan Bahasa? - Tahukah kamu Bulan Bahasa jatuh pada bulan apa? Yups, pada Oktober. Sebelum itu, perlu diketahui bahwa sebutan Bulan Bahasa kini sudah berubah menjadi Bulan Bahasa dan Sastra.
Sejarah Bulan Bahasa mengatakan dipilihnya bulan Oktober karena merujuk pada Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda yang ditetapkan pada tanggal 28 Oktober 1928 itu, mengandung bunyi yang menegaskan bila bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu di antara banyaknya suku maupun etnis di Indonesia.
Inilah bunyi sumpah pemuda itu:
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Tak banyak memang yang mengetahui kalau Oktober merupakan Bulan Bahasa dan Sastra. Biasanya hanya kalangan tertentu saja yang merayakannya, seperti akademisi, penggiat bahasa, pemerhati bahasa, serta orang-orang yang turut memfokuskan kegiatan.
Biasanya untuk memperingati istimewanya bulan ini, akan dilaksanakan sejumlah lomba. Berikut merupakan usul lomba bulan bahasa 2019 yang bisa kamu tiru, seperti teater, pembacaan puisi, apresiasi prosa, musikalisasi puisi, menulis novel, menulis cerpen, menulis puisi, dan hal lainnya yang menonjolkan keindahan aksara.
Bahkan Kemdikbud sekarang sudah mulai memfokuskan dalam pengembangan bahasa Indonesia. Dilansir dari website resminya, Kemendikbud mengadakan kegiatan-kegiatan dalam memperingati Bulan Bahasa dan Sastra 2019 bukan hanya untuk memperingati 91 tahun Sumpah Pemuda, melainkan untuk membina dan mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia, serta bertekad memelihara semangat dan meningkatkan peran masyarakat luas dalam menangani masalah bahasa dan sastra.
Kemdikbud menjadwalkan 7 rangkaian kegiatan, terdiri dari:
- Pameran Kebahasaan dan Kesastraan (1 - 27 Oktober 2019)
- Debat Bahasa Antarmahasiswa (8 - 10 Oktober 2019)
- Pemartabatan Bahasa Negara di Lingkungan Dharma Wanita Persatuan Pusat (4 Oktober 2019)
- Simulasi Layanan Kebahasaan (3, 4, 8, 10, 15, 17, 22 dan 24 Oktober 2019)
- Lomba Mendongeng bagi Difabel (11 Oktober 2019)
- Festival Teater Rakyat (12 - 13 Oktober 2019)
- Bedah Buku Penerima Penghargaan Sastra Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (15 Oktober 2019)
Baca Juga: Awal Mula Hari Aksara Internasional
Nah, sebelum menutup artikel ini, tahukah kamu apa pentingnya bahasa Indonesia? Bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdiri dari banyak pulau dan suku. Selain memiliki perbedaan dalam tradisi, suku-suku juga memiliki bahasa masing-masing.
Menurut Badan Pengembangan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berdasarkan Summer IInstitute of Linguistics menyebut bahwa jumlah bahasa daerah sebanyak 719 dan 707 di antaranya masih aktif dituturkan. Coba bayangkan, kalau tanpa bahasa Indonesia yang sebagai bahasa nasional dan pemersatu, bagaimanakah cara kita berkomunikasi dengan orang dari suku lain? Tidak mungkin kan kita harus mempelajari sebanyak 719 bahasa itu? Maka, dari itulah di Bulan Bahasa dan Sastra ini, kita harus melestarikan dan menghormati bahasa Indonesia.
Baca Juga: 5 Puisi Widji Thukul yang Paling Populer
Cara melestarikannya adalah dengan berbicara dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hindari penggunaan bahasa gaul maupun asing. Tak kalah pentingnya, kita juga harus membaca buku-buku berbahasa Indonesia. Mulai cintailah produk dalam negeri dengan membaca buku original anak bangsa, bukan yang bajakan!
Contohnya, dengan membaca novel di platform online Cabaca. Dengan #BacaAjaDulu di Cabaca, kamu bisa memilih novel sesuai selera. Ada banyak novel gratis yang bisa kamu baca di sini. Mulai dari genre romantis, komedi, inspiratif, dan masih banyak lainnya.
Tunggu apalagi, unduh aplikasi Cabaca yuk di Play Store supaya baca jadi lebih gampang!
